Corp Brigade Pembangunan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (CBP IPNU)
menggelar pendidikan dan latihan khusus kader anti-narkoba, Jumat-Ahad
(18-20) di Bogor, Jawa Barat. Diklatsus tersebut diikuti 130 peserta
berasal dari cabang IPNU se-Jawa Bali.
“Sebenarnya Diklatsus ini khusus untuk Jawa-Bali terlebih dahulu.
Tapi ada beberpa daerah yang ikut, misalnya Lampung 13 orang dan
Sumatera Selatan 15 orang. Bahkan ada dari Sulawesi Tenggara,” ujar
Djunaidi Ketua Panitia.
Menurut Djunaidi, para peserta akan dilatih menjadi trainer
anti-narkoba, kemudian menyebarkan kemampuannya di wilayah
masing-masing.
“Jadi diklatsus ini adalah ToT atau Training of Trainer anti-narkoba.
Tujuannya memberikan informasi bahaya narkoba kepada anggota IPNU di
seluruh indonesia. Juga kepada masyarakat umum,” tambahnya.
Diklatsus ini, sambung Djunaidi, adalah bentuk keprihatinan IPNU atas
kondisi pelajar Indonesia saat ini. Juga turut menyukseskan Program
Indonesia Bersih Narkoba 2015 sesuai dengan Inpres RI No.12/2011 tentang
Jaktranas.
“Sudah sangat memprihatinkan. Tingkat pengguna narkoba di kalangan
remaja sudah mencapai 27 persen. Padahal mereka adalah calon pemimpin di
masa mendatang. Jadi, akan akan mempengaruhi estapet kepemipinan ke
dapan,” tegasnya.
Sekretaris Panitia Ahmad Zamzami menerangkan, diklatsus tersebut akan
dihadiri Direktur Advokasi Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional
(BNN), Brigjen Dr Victor Pudjiadi, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas
Pemuda, Drs. Imam Gunawan M. Hanif Dhakiri dari DPR RI Komisi X yang
menangani pendidikan dan kepemudaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar