IKATAN PELAJAR
NAHDLOTUL ‘ULAMA
IKATAN PELAJAR
PUTRI NAHDLOTUL ‘ULAMA
PIMPINAN ANAK CABANG BOYOLANGU
Kabupaten Tulungagung
2008 – 2010
”Mempertahankan Eksistensi
IPNU-IPPNU Ditengah-Tengah Tantangan
Global”
Di Gedung NU Cabang Tulungagung
Ahad, 10 Februari 2008
PROPOSAL
PELANTIKAN
PENGURUS
BARU
”Mempertahankan Eksistensi IPNU-IPPNU Ditengah – Tengah
Tantangan Global”
IPNU – IPPNU Anak Cabang Boyolangu
Periode 2008 - 2010
A. DASAR PEMIKIRAN
Penyebaran Islam yang kontekstual dalam kehidupan masyarakat Indonesia
merupakan tantangan besar yang harus dilakukan untuk menciptakan suatu tatanan
kehidupan yang baik dan sejahtera. Peristiwa demi peristiwa yang terjadi ranah
keagamaan dan ranah social kemasyarakatan dan kebangsaan dalam beberapa tahun
terakhir menunjukkan betapa Islam sebagai agama mayoritas masyarakat Indonesia belum
mampu menjadi spirit bagi penciptaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara
secara lebih baik. Hal ini disebabkan oleh pemahaman keagamaan masyarakat masih
menunjukkan wataknya yang sempit, formalistik dan tidak membebaskan.
Dalam wilayah keagamaan misalnya, peristiwa aksi kekerasan atas nama
agama, radikalisme, dan terorisme yang terjadi di Indonesia adalah merupakan hasil
dari pemahaman keagaman masyarakat yang belum tuntas tentang makna agama
sebagai spirit perdamaian. Norma ajaran Islam yang begitu agung disalah pahami
dan disalah tafsirkan sehingga banyak sekali ekspresi keberagamaan yang
dilakukan tidak sejalan dengan visi normative Islam yang damai. Dalam konteks
masyarakat Indonesia ,
sudah banyak kita saksikan aksi-aksi vandalistic yang mengatasnamakan agama.
Hal ini misalnya dapat kita lihat dengan adanya pengucilan dan pengeklusian
terhadap kelompok tertentu yang telah diklaim sesat, konflik antar agama yang
tak kunjung selesai, munculnya aksi terorisme yang kian menggejala serta aksi
kekerasan lainnya yang tidak mendukung upaya hidup bersama yang toleran dan
damai dalam bingkai pluralisme.
Ekspresi keagamaan yang ditampilkan oleh umat seringkali mencerminkan
wawasan keagamaan yang sempit, sehingga melupakan esensi keberagaman. Islam
seringkali dipahami dalam pengertian legalistic-formalistik yang didasarkan
pada Ideologi “Penegakan Syariat Islam”.
Padahal Islam formalistic justru melupakan esensi dari ajaran dasar Islam yang
menghendaki penciptaan masyarakat majemuk yang egaliter dan sederajat dalam bingkai
ke Indonesian. Pada gilirannya, pemahaman keagamaan seperti itu justru
mengkerdilkan Islam sebagai agama Rahmatal Lil ‘Alamin, yang menghendaki kesetaraan
umat beragama yang holistic, tidak sekedar Legalistik-Formalistik. Wal hasil,
Islam sering dituduh sebagai agama teroris, tidak peduli pada kesadaran social,
dan agama eksklusif. Citra seperti ini telah membawa perubahan besar bagi umat
Islam Indonesia ,
yang pada awal kedatangannya dikenal santun, toleran, dan tidak keras
(berlawanan dengan cita-cita social-perdamaian). Oleh karena itu dakwah
memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menciptakan pola pemahaman keagamaan
ditengah-tengah masyarakat. Karena,
sesungguhnya dakwahlah yang menjadikan kesadaran dan pemahaman keagamaan
masyarakat. Maka, Strategi dakwah dan bangunan kesadaran para agamawan memiliki
keterkaitan yang erat dengan seberapa jauh wajah Islam di Indonesia. Keras
lunaknya masyarakat, moderat radikalnya masyarakat sangat ditentukan oleh
strategi dan pemahaman keagamaan yang diyakini oleh para Agamawan.
Dalam ranah sosial, Islam
masih sering dipahami sebagai persoalan ibadah ritual yang pemaknaannya masih
terbatas pada pola relasi hamba dengan Tuhan (vertikal) saja. Sehingga
penyebaran pesan keagamaan yang terjadi di masyarakat lebih banyak menyoroti
persoalan ibadah ritual kepada Allah SWT secara eksklusif, tanpa memaknainya
secara luas. Padahal Islam sebagai Agama yang diperuntukkan manusia agar keluar
dari belenggu kemanusiaan, spirit pembebasan inilah yang meniscayakan pola
hubungan yang tidak saja vertikal kepada Tuhan, akan tetapi juga pola hubungan
horisontal terhadap sesama manusia. Sehingga agama memiliki tanggung jawab
sosial agar masyarakat memiliki perilaku sosial yang bertanggung jawab,
transparan, berkeadilan.
Islam sebagai agama yang
membebaskan semestinya mampu menjawab problem-problem kemanusiaan, seperti
ketidak-adilan, penindasan, kesewenang-wenangan, kemiskinan struktural yang
terjadi di masyarakat. Sehingga Islam tidak kehilangan orientasi horisontalnya
dalam menjaga hubungan dengan sesama manusia. Belum lagi problem maraknya
korupsi yang terjadi di masyarakat dan sistem penyelenggaraan negara
(pemerintah/birokrasi). Islam yang hanya memiliki orientasi vertikal merupakan
karakter Islam yang eksklusif dan tidak memiliki semangat perubahan. Padahal,
sejak dari Islam di Syiarkan memilki orientasi kemanusiaan yang sangat kuat
untuk terciptanya keseimbangan sosial di masyarakat. Ini semua juga harus
dipahami sebagai bagian dari dakwah agama untuk merubah perilaku masyarakat
agar memiliki pemahaman keagaman yang moderat (Tawasuth), inklusif, dan toleran serta mamp;u melakukan perubahan
sosial ditengah-tengah masyarakat sebagai bagian dari misi sosial Islam.
Menghadapi tantangan tersebut
diatas, maka IPNU-IPPNU memilki peranan yang strategis dalam merubah pandangan
keagamaan masyarakat. Sebab, pemahaman keagamaan masyarakat biasanya
dipengaruhi oleh para Agamawan. Dalam konteks inilah IPNU-IPPNU ikut
mengkonstruk pemahaman keagamaan masyarakat melalui aktivitas yang dilakukan secara terus menerus di dalam
berbagai kegiatan, baik dalam acara dialog, sarasehan, jum’atan, bulanan,
peringatan hari-hari besar, maupun dalam kesempatan yang lain.
Oleh karenanya peranan
IPNU-IPPNU sangat signifikan dalam memproduksi pemahaman agama masyarakat,
terutama dalam mendorong wawasan keagamaan masyarakat agar lebih inklusif dan
toleran serta dapat memberikan kontribusi yang jelas bagi perubahan sosial
dalam masyarakat.
Jika warga IPNU-IPPNU mampu
memahami keislaman secara kritis, inklusif dan toleran, maka secara otomatis
masyarakat kan mentransfer pemhaman yang dimiliki aktivis IPNU-IPPNU. Dengan
demikian akan tercipt suasana dan perilaku keberagamaan masyarakat yang sejalan
dengan cita-cita Islam yang rahmatan lil alamin. Selain itu juga peran
IPNU-IPPNU dimasyarakat tidak lagi hanya berkutat pada penyampaian pesan
keagaman yang bersifat verbal saja, akan tetapi lebih luas lagi yakni dakwah
bil hal, yakni terlibat langsung dalam menyelesaikan problem-problem yang
dihadapi masyarakat.
Dengan demikian kegiatan yang
bersifat rligius yang dikembangkan IPNU-IPPNU tidak saja meningkatkan pemahaman
ibadah ritual saja akan tetapi lebih luas menjangkau wilayah basis sosial untuk memperkokoh dan mewujudkan
transformasi sosial serta mensejahterahkan masyarakat yakni : melakukan
aktivitas penyebaran matri keagaman dan sekaligus melakukan pengorganisasian
masyarakat untuk isu-isu kemaslahatan umat seperti mendorong terciptanya
pendidikan yang berkualitas yang bersih dari KKN, serta memerikan solusi
terhadap problem kemiskinan masyakat, mendorong dan menyelesaikan kasus-kasus
korupsi, syariat islam, konflik agama, lingkungan hidup, penggusuran, dan
problem-problem bermasyarakat dan berbangsa lainnya.
B. LANDASAN KEGIATAN
1. PD/PRT IPNU – IPPNU
2. Hasil Raker IPNU – IPPNU Anak Cabang Boyolangu
3. Hasil Keputusan Rapat Pengurus IPNU – IPPNU Anak
Cabang Boyolangu Tanggal 24 Januari 2008
di Panti Al-Husna.
C. NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan social kemsyarakatan ini dikemas dengan nama “Pelantikan
Pengurus Baru ” IPNU – IPPNU Anak Cabang Boyolangu dengan tema ”Mempertahankan Eksistensi IPNU-IPPNU Di tengah – Tengah
Tantangan Global”
D. TUJUAN
1).
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan :
1.
Upaya regenerasi kepengurusan untuk mempertahankan
kelangsungan roda organisasi.
2.
Memperkuat institusi dan melakukan
pembenahan internal dalam upaya melaksanakan amanat Konferancab IPNU-IPPNU
Boyolangu Tulungagung
3.
Memantapkan dan menetapkan Grand
Design kerja kultural IPNU-IPPNU PAC Boyolangu Tulungagung periode 2008-2010
4.
Menyusun program kerja untuk dua
tahun kedepan
E. TARGET KEGIATAN
Target kegiatan ini adalah :
- Terbangunnya
ruang komunikasi antara kader dengan para alumni dalam ruang publik
IPNU-IPPNU sebagai ikatan komunitas.
- Didapatkannya
formulasi gerakan perjuangan yang sistematis berdasarkan atas pertimbangan
mikro dan makro maupun pertimbangan sejarah.
- Dapat
terbentuknya program serta model aksi sosial PAC IPNU-IPPNU Boyolangu
Tulungagung yang sesuai dengan kondisi dua tahun ke depan.
- Terciptanya
kesamaan Visi, Misi perjuangan antara IPNU-IPPNU aktif, alumni dan
kekuatan populis kritis lainnya dalam melihat realitas kebangsaan hari
ini.
F. BENTUK KEGIATAN
Pelantikan Pengurus Anak
Cabang IPNU-IPPNU Boyolangu Kab. Tulungagung Masa Khidmad 2008-2010
G. SASARAN KEGIATAN
Adapun sasaran kegiatan ini
adalah :
Pelantikan diikuti :
- Pimpinan
Anak Cabang IPNU-IPPNU Boyolangu periode 2008-2010
- Warga
Ranting maupun Komisariat IPNU-IPPNU Se Kec. Boyolangu Tulungagung
- Alumni
IPNU-IPPNU Ancab Boyolangu Tulungagung
H. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Pelantikan Pengurus IPNU-IPPNU PAC Boyolangu
Tulungagung periode 2008-2010 :
a. Waktu Pelaksanaan : Ahad, 10 Februari 2008
Jam 08.00 – selesai
b. Tempat Pelaksanaan : Aula gedung NU Cabang Tulungagung
I. PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan oleh
panitia pelaksana yang tlah mendaptkan SK dari Pengurus PAC IPNU-IPPNU
Boyolangu Tulungagung. Susunan kepanitiaan terlampir.
J. SUMBER DANA
Adapun seluruh dana diatas diperoleh dari :
- Kas PAC
IPNU – IPPNU Kecamatan Boyolangu
- Donatur IPNU – IPPNU
- Alumni IPNU – IPPNU
- Sumbangan
pemerintah / swasta.
- Sponsorship
lain yang halal dan tidak mengikat.
K. ANGGARAN BIAYA
Kegiatan ini menghabiskan dana
sebesar Rp. 2.925.000,- (Dua Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Lima Ribu
Rupiah) dengan
perincian sebagaimana terlampir.
L. SUSUNAN PANITIA
Susunan kepanitian sebagaimana
Terlampir.
M. PENUTUP
Demikian proposal yang kami buat, sebagai
pertimbangan acuan dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Pelantikan
Pengurus IPNU-IPPNU Periode 2008-2010. Besar harapan kami atas bantuan guna
kelancaran kegiatan tersebut diatas. Atas kerjasama dan partisipasinya kami sampaikan terima kasih.
Boyolangu,
26 Januari 2008
PANITIA PELAKSANA
PELANTIKAN IPNU-IPPNU ANCAB BOYOLANGU
MOH. MUSTOFA USTINUL CHOLISOH
Ketua Sekretaris
Mengetahui
PIMPINAN ANAK CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ’ULAMA
IKATAN PLAJAR PUTRI NAHDLATUL ’ULAMA
BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG
J O H A N S A M
R O T I N
Ketua IPNU Ketua IPPNU
ESTIMASI DANA
PELANTIKAN
PENGURUS
BARU
”Mempertahankan Eksistensi IPNU-IPPNU Ditengah – Tengah
Tantangan Global”
IPNU – IPPNU Anak Cabang Boyolangu
Periode 2008 - 2010
A.
KESEKRETARIATAN
@ Stempel panitia Bantalan dan Tinta 40 000,-
@ Surat menyurat 50
000,-
@ Pembuatan Undangan 150
000,-
@ Penyusunan Proposal 45.000,-
@ Penggandaan proposal 50
000,-
@ Amplop 2 bok 30
000,-
Sub total Rp. 375.000,-
B.
HUMAS DAN PUBLIKASI
@ Grup Sholawat 500
000,-
@ Transportasi Panitia 75
000,-
@ Sewa Gedung 100
000,-
@ Stiker 200 buah @ 1.000 200.000,-
@ Sewa sound sytem 200 000,-
@ Spanduk 2 buah @ Rp. 40 000,- 80 000,-
@ Sewa kursi 150 buah @ Rp. 300,- 450 000,-
Sub total Rp. 1.605.000,-
C.
DPAT
@ Dekorasi dan Background 100
000,-
@ Film 2 roll + cuci cetak 120
000,-
Sub total Rp. 220.000,-
D.
KONSUMSI
@ Konsumsi Panitia 200 000,-
@ Minuman
mineral 5 Dos @ 15 000 75
000,-
@ Konsumsi undangan 300 000,-
@ Snack & Coffe break 150
000,-
Sub total Rp. 725 000,-
E.
REKAPITULASI
1.
Dana
Kesekretariatan Rp. 375.000,-
2.
Dana
Humas dan Publikasi Rp. 1.605.000,-
3.
Dana
DPAT Rp. 220 000,-
4. Dana Konsumsi Rp. 725 000,-
Grand Total Rp.
2 925 000,-
DAFTAR NAMA DONATUR
PELANTIKAN PENGURUS
BARU
”Mempertahankan Eksistensi IPNU-IPPNU Ditengah – Tengah
Tantangan Global”
IPNU – IPPNU Anak Cabang Boyolangu
Periode 2008 - 2010
No
|
Nama
|
Sumbangan
|
Tanda Tangan
|
|
1.
|
|
|
1
|
|
2.
|
|
|
|
2
|
3.
|
|
|
3
|
|
4.
|
|
|
|
4
|
5.
|
|
|
5
|
|
6.
|
|
|
|
6
|
7.
|
|
|
7
|
|
8.
|
|
|
|
8
|
9.
|
|
|
9
|
|
10.
|
|
|
|
10
|
11.
|
|
|
11
|
|
12.
|
|
|
|
12
|
13.
|
|
|
13
|
|
14.
|
|
|
|
14
|
15.
|
|
|
15
|
|
SUSUNAN KEPANITIAAN
PELANTIKAN
PENGURUS
BARU
”Mempertahankan Eksistensi IPNU-IPPNU Ditengah – Tengah
Tantangan Global”
IPNU – IPPNU Anak Cabang Boyolangu
Periode 2008 - 2010
Pelindung : MWC NU Boyolangu
Penasehat : Alumni IPNU-IPPNU Ancab Boyolangu
Penanggung Jawab :
- Johan (Ketua IPNU Anak Cabang Boyolangu)
- Samrotin (Ketua IPPNU Anak Cabang Boyolangu)
Starring Commite :
1.
Elyus Khalwani
2. Siti Robiah
Organizing Commite :
Ketua : Moh. Mustofa
Sekretaris : Ustinul Cholisoh
Bendahara : Kukuh Trisnafi
SEKSI – SEKSI
Ø Seksi
Kesekretariatan :
Co : Siti Robiah
Anggota :
Ifa
Mashuri
Ø Seksi Protokoler :
Co :
Leni
Anggota :
Aris
Siti Isniah
Ø Seksi Perlengkapan :
Co :
Eko
Anggota :
Ivan
Tika
Ø Seksi Humas :
Co :
Saiful
Anggota :
Elyus
Imam
Ø Seksi Dok dan Dek :
Co :
Winarko
Anggota :
Very
Hasanudin
Ø Seksi Konsumsi :
Co :
Binti
Anggota :
Laily
Robiah