Minggu, 28 Oktober 2012


PROYEKSI DAN SISTEM KOORDINAT



PROYEKSI

Æ  Metode untuk mereduksi kesalahan/distorsi yang terjadi pada objek dipermukaan bumi yang digambarkan pada permukaan datar.
Æ  Cara penggambaran bentuk ellipsoid kebentuk bidang datar yang dilakukan dengan menggunakan rumus matematis tertentu
Æ  Bagian dari Sistem Koordinat

Tahapan reduksi dari permukaan bumi ke bidang datar

1.      Reduksi ke permukaan Geoid
2.      Reduksi ke permukaan Elipsoida Referensi
3.      Reduksi ke bidang datar


Geoid  : ketinggian permukaan air laut rata-rata



Elipsoida Referensi: permukaan matematik yang mempunyai bentuk dan ukuran seperti geoid




            Geoid                               Elipsoida Referensi


Bentuk proyeksi peta yang sering digunakan umumnya ditinjau dari distorsi yang diakibatkan, yaitu:
Proyeksi Ekuivalen, dimana luas di atas peta sama dengan luas di permukaan bumi
Proyeksi Konform, dimana besar sudut antara penampang normal di elipsoid sama dengan besar sudut pada bidang proyeksi. Jadi arah-arah di atas peta tetap dipertahankan sesuai dengan keadaan sebenarnya di permukaan bumi.
Proyeksi Ekuidistan, dimana jarak di atas peta sama dengan jarak di permukaan bumi.


Proyeksi sering digunakan pada:
·         Digitasi peta dengan proyeksi tertentu
·         Import file DXF
·         Aplikasi GIS dengan ketelitian geografis pada proyeksi tertentu
·         Penampilan peta




Konstanta Geometrik Elipsoida Referensi di Indonesia:

 

Konstanta

Bessel (1841)
GRS 67

a
6377397.155
6378160.00

b
6356070.963
6356774.52

c
6398786.849
6399617.27

f
0.003342773
0.003352923

n
0.001674185
0.001679227





a          = setengah sumbu panjang
b          = setengah sumbu pendek
c          = a2 / b
n          = (a - b) / (a + b)
f           = (a – b) /a       : pegepengan












AZIMUTAL                                       CONICAL












                        MERCATOR                                      TRANVERSE MERCATOR




PROYEKSI VS SISTEM KOORDINAT


·         Sistem koordinat merupakan kumpulan parameter yang menunjukkan bagaimana menginterpretasikan lokasi koordinat suatu objek. Salah satu dari parameter tersebut adalah proyeksi.
·         Proyeksi sehubungan bagaimana suatu objek ditampilkan pada bidang datar, sedangkan sistem koordinat menunjukkan proyeksi apa yang digunakan pada peta.
·         Pilihan menu Projection pada MapInfo sebenarnya memilih tidak hanya proyeksi tetapi sudah pada sistem koordinat apa yang digunakan.
·         Default proyeksi pada MapInfo : equidistant cylindrical, sistem koordinatnya menggunakan lintang-bujur.


PROYEKSI POLYEDER
Proyeksi                      : Lambert, kerucut normal konform
Ukuran bag derajat     : 20 x 20 menit
Titik nol                       : perpotongan meridian dan paralel tengah setiap bagian derajat
Sumbu Y                     : meridian tengah
Sumbu X                     : tegak lurus sb y di titik nol
Ordinat Y                    :  + ke utara
Ordinat X                    : +  ke timur
Satuan                         : meter
Faktor skala di paralel tengah : 1

PROYEKSI MERCATOR
Proyeksi                      : Silinder normal konform
Titik Nol                       : Perpotongan meridian Jakarta (106o48’27”,79 T. Greenwich) dengan equator
Sumbu Y                     : meridian Jakarta
Sumbu X                     : ekuator
Ordinat Y                    : + ke utara
Ordniat X                    : + ke timur
Satuan                         : meter
E R                              : Bessel (1841)
Faktor skala di ekuator : 1


PROYEKSI UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR
Proyeksi                      : Silinder Tansversal Konform
Lebar wilayah (zone)  : 6o
Titik Nol                      : Perpotongan meridian tengah zone dengan ekuator
Sumbu Y                     : Meridian tengah zone
Sumbu X                     : Ekuator
Titik Nol semu I          : X = -500.000, Y = 0
                                      Untuk titik-titik di belahan bumi utara
Titik Nol semu II        : X = -500.000, Y = -10.000.000
                                      Untuk titik-titik di belahan bumi selatan
Satuan                         : meter
E R                              : GRS67
Faktor skala di tengah : 0.9996
Penomoran Zone         :
Zone 1 dimulai dari bujur 180o B s/d 174 o B, no 2 dari bujur 174 o B s/d 168 o B demikian seterusnya ke arah timur sampai zone 60 dengan bujur 174 o T s/d 180 o T.

Wilayah Indonesia tercakup dalam zone nomor 46 s/d 54 dengan bujur meridian tengahnya (Bo) yang dinyatakan terhadap meridian Greenwich sbb:



Zone
Bo

46
93 o

47
99 o

48
105 o

49
111 o

50
117 o

51
123 o

52
129 o

53
135 o

54
141 o


Peta Bumi (Earth Map)
Objek yang digambarkan memiliki lokasi koordinat permukaan bumi, misalnya lintang dan bujur.
Dimanfaatkan untuk:
·         Overlay peta ke peta lainnya
·         Memanfaatkan atau mengubah proyeksi
·         Menentukan objek di peta untuk diketahui lintang/bujur.


Peta Non Bumi (Non-earth Map)
Berisi objek yang tidak memiliki lokasi khusus permukaan bumi, misalnya peta tentang ruangan pabrik, kantor, dsb.
Peta non-bumi tidak memiliki refernsi sistem koordinat yang mengacu pada lokasi permukaan bumi, artinya sistem koordinat tersebut tidak mengandung proyeksi


LATIHAN

1.      Tampilkan peta Bandung dalam koordinat Real World (L,B)












2.      Tampilkan peta Bandung dengan proyeksi UTM, zone 48 dan Elipsoid WGS84
Perhatikan posisi kursor yang ditunjukkan dengan angka koordinat pada sisi kiri bawah, akan berlainan dengan tampilan sebelumnya.









Universal Polar Stereographic:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar